Karena AI! PROFESI INI YANG AKAN TERGANTIKAN 10 TAHUN KE DEPAN??!

Sebelumnya, apa sih Artificial Intelligence (AI) itu??

    AI adalah bidang ilmu komputer yang berkaitan dengan pengembangan sistem komputer yang dapat melakukan tugas yang membutuhkan kecerdasan buatan. AI berfokus pada pengembangan algoritma dan model komputasional yang memungkinkan mesin untuk belajar dari data, mengenali pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas secara mandiri. Dalam makna lain, AI ini merupakan sebuah sistem yang dirancang dengan bantuan kecerdasan buatan sedemikian rupa hingga dapat memecahkan/malakukan sebuah kegiatan layaknya manusia dalam waktu singkat. 

    Jenis AI secara umum ada dua, yaitu: 1. AI lemah/weak AI (Dirancang untuk menyelesaikan tugas khusus dengan tingkat kinerja tinggi: Google assistant dan Siri). 2. AI kuat/strong AI(Dirancang untuk menciptakan entitas serta memiliki intelektual yang bahkan melebihi manusia dalam segala aspek).


    Kemajuan dalam kecerdasan buatan (AI) dapat memengaruhi berbagai bidang pekerjaan dan ada beberapa profesi yang mungkin menghadapi ancaman yang lebih besar dalam 10 tahun ke depan. Namun, perlu diingat bahwa perkembangan AI juga dapat menciptakan peluang baru dan mengubah dinamika pekerjaan di berbagai sektor. Ada beberapa profesi yang mungkin menghadapi risiko terancam oleh AI sebagai berikut:

1. Operator telepon: Dengan kemampuan chatbot dan asisten virtual yang semakin berkembang, pekerjaan operator telepon untuk tugas-tugas rutin seperti menjawab pertanyaan umum atau mengarahkan panggilan mungkin dapat digantikan oleh AI.

2. Pekerja/buruh pabrik: Pekerjaan rutin di sektor manufaktur seperti perakitan dan pemrosesan dapat digantikan oleh robot dan sistem otomatisasi yang dikendalikan oleh AI.

3. Pekerjaan administratif: Tugas-tugas administratif seperti entri data, pengarsipan, dan pemrosesan dokumen rutin mungkin dapat diotomatisasi dengan bantuan AI dan sistem otomatisasi.

4. Pekerjaan pengemudi/supir: Dalam beberapa tahun ke depan, perkembangan teknologi kendaraan otonom dapat mengancam pekerjaan pengemudi di sektor transportasi seperti supir taksi, pengemudi truk, dan pengemudi bus. Contoh yang sudah ada yaitu autopilot pada pesawat terbang atau pesawat tanpa awak.

5. Pekerjaan teller bank: Dengan adanya layanan perbankan online dan penggunaan mesin ATM yang semakin luas, pekerjaan sebagai teller bank mungkin menghadapi risiko penggantian oleh teknologi AI.

6. Analis keuangan: AI bisa mempermudah dalam analisis data yang lebih cepat dan akurat, automatisasi tugas rutin, dan pengelolaan portofolio dengan optimal dan tepat dalam alokasi aset.

7. Akuntan: Mesin yang berteknologi canggih akan lebih power dibanding tenaga manual manusia dalam mengelola keuangan.

8. Guru: Kemungkinan yang satu ini mungkin agak sulit ditaklukan AI, karena tidak adanya rasa emosional dalam AI yang menjadikan guru sebagai salah satu profesi yang kemungkinan terancam dalam waktu yang jauh. 

Penting untuk diingat bahwa meskipun AI dapat mengancam beberapa pekerjaan, teknologi ini juga dapat menciptakan peluang baru. Kemajuan dalam AI dapat mendorong pertumbuhan di sektor-sektor seperti pengembangan dan pemeliharaan sistem AI, pengembangan aplikasi berbasis AI, dan bidang-bidang yang membutuhkan keterampilan manusia seperti analisis data, pemecahan masalah kreatif, dan interaksi sosial yang kompleks. Selain itu, adaptasi, pembelajaran, dan penyesuaian akan menjadi kunci dalam menghadapi perubahan yang disebabkan oleh perkembangan AI.

Apa yang Perlu Dimiliki Manusia Agar Perannya Tidak Tergantikan oleh AI?

Untuk memastikan bahwa peran manusia tidak tergantikan oleh AI, ada beberapa hal yang dapat dimiliki oleh manusia untuk tetap relevan dan berharga di dunia kerja:

1. Keterampilan manajemen dan kepemimpinan: 

Kemampuan dalam mengelola tim, mengatur sumber daya, dan memimpin orang lain adalah aspek penting yang sulit digantikan oleh AI. Keterampilan ini melibatkan pengambilan keputusan, delegasi, motivasi, dan keahlian untuk melihat gambaran besar serta mengarahkan strategi untuk jangka panjang.

2. Skill khusus/unik: 

Fokus pada pengembangan keterampilan yang secara khusus terkait dengan keunikan manusia, seperti kreativitas, pemikiran kritis, pemecahan masalah kompleks, dan inovasi. AI mungkin dapat melaksanakan tugas-tugas rutin, tetapi keterampilan manusia ini masih sangat penting dalam menghasilkan ide baru, merancang strategi, dan membuat keputusan yang kompleks.

3. Kemampuan adaptasi dan fleksibilitas: 

Kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, berkomunikasi secara efektif, dan membangun hubungan yang kuat tetap sangat penting. Keahlian ini mencakup empati, kepekaan sosial, kolaborasi, dan kemampuan untuk bekerja dalam tim. AI masih belum menyesuaikan diri dan berubah dengan fleksibel seperti manusia. Kemampuan manusia untuk membentuk hubungan dan memahami kebutuhan emosional sangat berharga.


5. Pendidikan dan pemahaman tentang teknologi: 

Memiliki pemahaman yang kuat tentang teknologi termasuk AI adalah penting. Pendidikan yang terus-menerus dalam tentang kemajuan teknologi dan bagaimana menggunakannya secara efektif dan efisien dapat membantu manusia beradaptasi dan memanfaatkan potensi AI untuk mendukung pekerjaan/tugas. Di samping itu semua, pendidikan tentang etika berteknologi juga diperlukan agar tidak terjadi penyelewengan yang fatal sehingga terjadinya perubahan berlangsungnya kehidupan yang semuanya bergantung dengan AI ataupun bisa menjadikan tergesernya skill manusia itu sendiri.


Dalam era AI, penting bagi manusia untuk menggabungkan keterampilan unik mereka dengan teknologi yang ada. Kemampuan untuk memanfaatkan kekuatan AI untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, sambil tetap menjaga keterampilan manusia yang tidak dapat digantikan, akan menjadi faktor penting dalam menjaga relevansi dan daya saing di dunia kerja yang terus berubah.

 





Komentar